Rabu, 21 Desember 2016

Paragraf Makalah Bahasa Indonesia



BAB 1
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. 
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. 

Paragraf sederhananya adalah bagian dari tulisan yang biasanya terdiri dari satu permasalahan yang dimulai dari baris baru dan tersusun atas satu ataupun lebih dari satu kalimat.
Pengertian paragraf adalah sebuah kumpulan dari kalimat kalimat yang berisi tentang satu ide pokok atau gagasan utama. Sebuah paragraf yang baik akan memberikan bantuan pembaca serta penulis dalam membuat artikel yang baik serta memperbaikinya. Tanpa adanya keteraturan dalam menyampaikan ide atau gagasan dalam paragraf sebuah artikel atau karya tulis akan membuat tulisan yang anda buat tidak terasa dan akan membingunkan pembaca dan bahkan penulisnya untuk tetap mengembangkan artikelnya  (owl.english.purdue.edu)


B.  RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah ditunjukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
1.      Apa itu paragraf
2.      Jelaskan fungsi paragrafa
3.      Sebutkan unsur-unsur paragraf

C.  TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian paragraf
2.      Untuk menjelaskan fungsi-fungsi paragraf
3.      Untuk menyebutkan unsur-unsur yang terdapat pada paragraf




BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat-kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan  adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.          
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.

Dalam artikel writingcenter.unc.edu dijelaskan bahwa pengertian paragraf adalah penyusun dari semua artikel atau karya tulis. Banyak pelajar yang menganggap bahwa pengertian paragraf memiliki batasan dalam panjang kalimat yaitu: Pengertian paragraf adalah kelompok kalimat yang sedikitnya terdiri atas 5 kalimat dan bahkan ada yang mengartikan paragraf sebagai setengah dari halaman. Dalam Lunsford dan Connor dijelaskan bahwa pengertian paragraf sebagai kumpulan kalimat atau group of sentences atau satu kalimat yang membentuk sebuah unit. Panjang dan tampilan sebuah bagian dari karya tulis ilmiah bukanlah kriteria dari sebuah paragraf. Sebaagai contoh singkat, sebuah paragraf dalam gaya penulisan jurnalistik dapat terdiri atas satu kalimat yang cukup panjang (dari titik ke titik) . Oleh karena itu, pengertian paragraf adalah kalimat atau grup kalimat atua kelompok kalimat atau gabungan kalimat yang menggagas satu ide pokok.
Pengertian paragraf dalam kamus Cambridge bahwa paragraf adalah bagian kecil dari artikel yang tersusun sedikitnya satu kalimat dan diawali pada garis atau alinea baru (a ​short ​part of a ​text, consisting of at least one ​sentence and ​beginning on a new ​line). Umumnya tersusun atas satu kejadian, satu peristiwa, satu deskripsi ataupun satu ide pokok (It usually ​deals with a ​single ​event, ​description, ​idea, etc).
Pengertian paragraf menurut Scott and Denny’s (1909) bahwa pengertian paragraf adalah sebuah unit wacana (diskursus) yang mengembangkan satu ide atau gagasan pokok (A paragraph is a unit of discourse developing a single idea). Paragraf tersusun atas satu atau sekelompok kalimat yang saling berhubungan satu sama lain dan dengan ide pokok yang ada (It consists of a group or series of sentences closely related to one another and to the thought expressed by the whole group or series). Paragraf dikhususkan, seperti kalimat, untuk mengembangkan satu topik atau ide pokok atau gagasan utama (Devoted, like the sentence, to the development of one topic)
B.  STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.  Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1.     Posisi Paragraf                                                                                            Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2.      Kegunaan Paragraf                                                                                                 Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut :
a.       Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
b.      Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
c.       Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d.      Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e.       Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup
3.      Unsur-unsur paragraf                                                                                                   Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
a.       Transisi
b.      Kalimat topik
c.       Kalimat pengembang
d.      Kalimat penegas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua  unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur
4.      Struktur paragraf                                                                                           Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi tujuh kemungkinan, yaitu :
a.       Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
b.      Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
c.       Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d.      Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e.       Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f.       Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g.      Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

C. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1.      Kesatuan paragraf                                                                                   Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja
2.      Kepaduan paragraf                                                                              Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme)
3.      Kelengkapan paragraf                                                                                                    Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap
4.      Panjang paragraf                                                                                                          Panjang paragraf dalam tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasan dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkar, 4 hal :
a.       Penyusunan kalimat topik
b.      Penonjolan kalimat topik dalam paragraf
c.       Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d.      Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf
5.      Pola susunan paragraf                                                                                          Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
a.       pola runtunan waktu
b.      pola uraian sebab akibat
c.       pola perbandingan dan pertentangan
d.      pola analogi
e.       pola daftar
f.       pola lain

D. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
1.      Metode Definisi                                                                                                                  Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu
2.      Metode Proses                                                                                                              Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah
3.      Metode Contoh                                                                                                         Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf
4.      Metode Sebab-Akibat                                                                                                   Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentatif murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi
5.      Metode Umum-Khusus                                                                                                              Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa
6.      Metode Klasifikasi                                                                                                             Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya

E. JENIS-JENIS PARAGRAF
Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
A)    Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya                                                           Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik
1.      Paragraf Deduktif                                                                                                                               Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus) Contoh paragraf deduktif : "Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit." 
"Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling yang memberikan pelayanan “door to door”
2.      Paragraf Induktif                                                                                                           Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. Contohnya :                      "Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.                                              "Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya”.
3.      Paragraf Deduktif-Induktif                                                                                                   Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.Contoh paragraf deduktif-induktif :                                        " Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."
4.      Paragraf penuh kalimat topik                                                                            Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik : "Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
B)    Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya                                                                                               Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga. Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
1.      Paragraf Persuasif                                                                                              Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.
2.      Paragraf argumentasi                                                                                               Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.”
3.      Paragraf naratif                                                                                                     Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
4.      Paragraf deskritif                                                                                                    Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.
5.      Paragraf eksposisi                                                                                                        Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
C)    Jenis Paragraf  Menurut Fungsinya dalam Karangan                                                               Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:
1.      Paragraf Pembuka                                                                                                   Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
a.       menghantar pokok pembicaraan
b.       menarik minat pembaca
c.       menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
a.         Kutipan, peribahasa, anekdot
b.         Pentingnya pokok pembicaraan
c.         Pendapat atau pernyataan seseorang
d.         Uraian tentang pengalaman pribadi
e.         Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
f.          Sebuah pertanyaan.
2.    Paragraf Pengembang                                                                                                  Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
a.       Mengemukakan inti persoalan
b.      Memberikan ilustrasi
c.       Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
d.       Meringkas paragraf sebelumnya
e.       Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
3.    Paragraf Penutup                                                                                                 Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut:
a.        sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
b.       isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
c.       sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.

F. FUNGSI PARAGRAF
Paragraf  sendiri memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1.      Mengekspresikan suatu pikiran atau perasaan penulis dalam bentuk tulisan ke dalam serangkaian kalimat yang disusun secara logis. 
2.      Membantu pembaca dalam memahami isi atau topik sesuai dengan jalan pikiran penulisnya. 
3.      Memudahkan penulis dalam menyusun gagasan – gagasan yang ada di dalam pikiran penulis.
4.      Membantu penulis untuk mengembangkan idenya secara sistematis. 
5.      menampung berbagai ide pokok sang penulis
6.      Memudahkan pengarang untuk mengembangkan topik – topik pada paragraf menajdi sebuah karangan lengkap yang akan dibuat. 
7.      Paragraf dapat menjadi sebuah pengantar ide, transisi, isi atau penutup pada sebuah karangan. 
8.      Untuk memisah bagian uraian, penulis dapat secara jelas memperlihatkan langkah atau gerakan pikiran dari satu tahap ke tahap lain. Ditinjau dari segi pembaca, hal ini memudahlan mereka berhenti lebih lama dari perhentian akhir kalimat
9.      Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran
10.  Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel
11.  Mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya
12.  Memulai pokok pikiran yang baru



Fungsi
Contoh Kata dan Frasa
Menyatakan hubungan:

Akibat/hasil

Akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi
Pertambahan

Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, tambahan lagi
Perbandingan

Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu
Pertentangan

Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaliknya, walaupun demikian
Tempat

Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari sana, di bawah,  persis, di depan … di sepanjang…
Tujuan
Agar, untuk/guna, untuk maksud itu
Waktu

Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segera, sesudah, sejak, ketika
Singkatan
Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata

G. UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Sebuah paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik bila memiliki unsur unsur paragraf. Secara umum terdapat tiga unsur unsur paragraf yaitu ide pokok atau gagasan utama paragraf, kalimat utama paragraf dan terakhir kalimat penjelas paragraf.
Berikut penjelasan singkat tentang unsur unsur paragraf:
1.      Ide Pokok                                                                                                                      Ide pokok dalam paragraf adalah hal yang dibahas dalam sebuah paragraf atau yang menjadi dasar dalam pembuatan paragraf tersebut. Lebih simpelnya, ide pokok dalam paragraf harusnya dimulai dengan pertanyaan sebelumnya kepada penulis yaitu “Apa yang ingin saya sampaikan dalam bagian ini” dan “Apakah kalimat yang saya miliki cukup untuk menggambarkan ataupun menjelaskan apa yang saya ingin sampaikan”.
Sebuah ide pokok dalam paragraf dapat ada secara tersurat ataupun tersirat, tergantung keinginan anda atau kebutuhan anda terhadap artikel tersebut. Apabila anda yakin pembaca dapat lebih merasakan kekuatan atau memahami paragraf atau artikel anda dengan membuat ide pokoknya tersirat maka buat ide pokok tersebut tersirat. Namun, bila anda merasa pembaca dan ide pokok ini lebih baiknya dibuat tersurat sehingga mudah memahaminya, maka buatlah paragraf yang ide pokoknya tersurat atau tertulis langsung dalam paragraf tersebut.
Contoh penempatan ide pokok baik tersirat ataupun tersurat dalam sebuah paragraf adalah sebagai berikut:
ü  Untuk menjaga agar subsidi listrik tetap Rp.30 Trilliun sesuai amanat APBN, pemerintah berencana memperluas penerapan TDL nonsubsidi kepada pelanggan bisnis dan rumah tangga hingga ke golongan 1.300 VA. Peluasan tDL nonsubsidi tersebut akan diberlakukan mulai September tahun ini. TDL nonsubsidi saat ini berlaku untuk konsumen golongan 6.600 VA ke atas. TDL nonsubsidi dikenakan pada 20 persen penggunaan diatas rata rata patokan nasional. Konsumen golongan 450 VA hingga 900 VA diusahakan tidak dikenakan TDL.
ü  Setiap hari, Bolas bangun pagi pukul setengah lima. Setelah salat subuh, ia lari pagi di sekitar kampusnya hingga 20 puluh menit. Setelah berolahraga dan keringatnya kering, Bolas mandi. Selanjutnya, Bolas berangkat ke kampus setelah sarapan pagi. Pukul 4 sore, ia kembali ke rumahnya. Sisa waktunya sebagian besar diisi dengan main DOTA. Sebagai selingan Bolas belajar dan menyusun tugas akhirnya.
Ide pokok yang terdapat dalam paragraf pertama berbentuk tersurat yaitu rencana penerapan tarif dasar listrik sedangkan ide pokok paragaraf kedua berbentuk tersirat dengan ide pokok yaitu kegiatan Bolas sehari hari. Kesimpulannya. Ide pokok dalam sebuah paragraf adalah intisari dari paragraf atau kelompok kalimat tersebut dan umumnya sebuah ide pokok berbentuk frasa.
2.      Kalimat Utama Paragraf                                                                                         Unsur paragraf yang kedua adalah kalimat utama.  Dalam sebuah paragraf terdapat kalimat utama yang berisikan ide pokok atau gagasan utama paragraf tersebut. Lalu apakah ada paragraf yang tidak memiliki kalimat utama? jawabannya ya ada. Sebuah paragraf dapat memiliki ide pokok tanpa adanya kalimat utama contohnya saja ide pokoknya tersirat.
Kalimat utama sebagai unsur paragraf mengindikasikan sebuah paragraf yang baik dalam sebuah teks ataupun artikel. Dengan adanya unsur paragraf ini, maka terdapat tiga jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya yaitu :
A.    paragraf induktif                                                                                                   yang memiliki kalimat utama terletak di akhir paragraf
B.     paragraf deduktif                                                                                                           yang memiliki kalimat utama terletak di awal paragraf
C.     paragraf variati                                                                                                            yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf.
D.    Deskriptif/naratif        : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Lalu bagaimana cara mudah untuk mengetahui jenis paragraf berdasarkan kalimat utamanya ini? Mudah. Bila sebuah paragraf diawali dengan kalimat yang umum kemudian kalimat setelahnya lebih spesifik maka ini merupakan paragraf deduktif. Sedangkan bila paragraf induktif maka awal paragraf akan terlihat detail dan pada akhir paragraf terdapat simpulan dari kalimat kalimat sebelumnya maka ini merupakan jenis paragraf induktif. Lalu bagaimana dengan paragraf variatif ini memiliki kalimat utama di awal dan diakhir paragraf. Akan terdapat kalimat utama di awal paragraf dan kemudian di akhir paragraf akan terdapat kalimat utama lagi yang memiliki makna sama dengan awal paragraf walaupun berbeda bentuk kalimatnya.
3.      Kalimat Penjelas Paragraf                                                                             Unsur ketiga dalam sebuah paragraf adalah kalimat penjelas. Pengertian kalimat penjelas adalah kalimat kalimat yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat kalimat penjelas dalam sebuah paragraf seharusnya memiliki kesatuan antara satu dengan yang lain yaitu seluruh kalimat tersebut dapat menyusun sebuah paragraf secara bersama sama menyatakan ide pokok yang diusung.
Unsur kalimat penjelas dalam sebuah paragraf atau seluruh paragraf seharusnya koheren yaitu mempunyai hubungan yang erat sehingga paragraf tersebut utuh. Dalam membentuk koherensi paragraf, dapat dibantu menggunakan kata penghubung ataupun kata acuan yang tepat.
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a.       Provokatif (menarik)
b.      Berbentuk frase
c.       Relevan (sesuai dengan isi)
d.      Logis
e.       Spesifik
















BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan.                                                              Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

B. SARAN
Jadi, untuk membuat karangan, cerita, maupun informasi-informasi yang penting perlu menggunakan paragraf yang baik, dan disampaikan secara runtun yaitu dengan menggunakan kalimat-kalimat yang saling berhubungan. Sehingga apa yang ingin kita sampaikan bisa dimengerti oleh pembaca.














DAFTAR PUSTAKA
Ø  Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
Ø  Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media.
Ø  Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Ø  Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
Ø  http://bloganakfilkom.blogspot.com/2010/12/metode-pengembangan-paragraph.html (20 : 56 29/09/14)
Ø  Http//:Wikipedia.com2014.syarat-syarat dan jenis-jenis paragraph:google/search
Ø  Http//:arief.blogspot.com.2013.pengertian paragraph dan metode pengembangan paragraph:google
Ø  http://writingcenter.unc.edu/handouts/paragraphs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar